Disinyalir Mirip Mafia Koruptor, Roiban Juga Diduga Memberikan Informasi Mencla Mencle Dan Melindungi Mantan Kakam.
Tulangbawang –
Tubamesuji.com.–
Menindakl anjuti hasil konfirmasi dengan mantan sekretaris Kampung Penawar Jaya Yang saat ini menjadi salah satu Kasi di Kecamatan Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang, Roiban mengatakan bahwa sebagian dari dana anggaran bumdes itu macet di kepengurusan yang lama. Sabtu (24/08/2024).
Sebagai mantan sekretaris desa sudah pasti paham membuat administrasi di dalam pengelolaan anggaran dana desa, yang mana anggaran dana desa yang dianggap tidak berjalan dan berisiko bermasalah di kemudian hari, seharusnya tidak perlu ada pengajuan untuk selanjutnya.
Beda dengan Roiban si mantan sekretaris desa di kampung Penawar Jaya kecamatan Banjar Margo kabupaten Tulang Bawang, paham sudah macet dan telah terjadi carut marut, oleh kedua oknum (mantan kepala kampung Agung dan mantan sekretaris desa Roiban) tetap di alokasikan penambahan anggaran buat BUMDES di kampung Penawar Jaya.
“Dari semua jumlah anggaran untuk bumdes itu sebagiannya macet di masyarakat, sekitar hampir tiga puluh jutaan,” ungkap Roiban.
“Saya tidak tahu lebih dalam, coba tanyakan saja sama mantan ketua bumdes dan pengurus yang lama,” tambahnya.
Saat awak media ini melakukan investigasi kepada mantan pengurus bumdes dan masyarakat, terjadi hal yang sangat berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Roiban, mereka mereka tidak tau menahu tentang uang bumdes tersebut.
“Saya gak tau menahu soal uang bumdes itu pak, berapa anggaranya, dimana uangnya dan sama siapa uang itu macetnya, karena saya tidak pegang datanya”.
“Saya tidak pernah terima uang, saya dulu hanya dipanggil saat diperlukan. Contohnya, dipanggil hanya untuk tanda tangan aja, selebihnya pak Roiban dan mantan lurah Agung yang mengelolanya, mereka yang lebih tau tentang uang-uang bumdes itu,” ungkapnya.
Dari sini masyarakat dapat menilai bahwa kepengurusan bumdes di Kampung Penawar Jaya sangat amburadul, carut marutnya tertib administrasi dalam bumdes tersebut seperti sengaja diciptakan oleh Roiban dan mantan kepala kampung Penawar Jaya. Bagaimana tidak, sampai saat ini Roiban tidak mau menghadirkan mantan ketua dan pengurus bumdes dengan seribu alasan apalagi untuk memberikan data rell nama-nama orang yang meminjam uang bumdes tersebut.
Dalam hal ini juga kami menduga ada permainan yang dilakukan oleh Roiban dan mantan kepala kampung Penawar Jaya terkait pengelolaan Dana Desa selama mereka menjabat. Bisa saja uang bumdes yang katanya sebagian dibangunkan untuk pembangunan fisik tersebut mereka anggarkan juga di Dana Desa. Semua bisa saya terjadi, apalagi pada saat itu mereka sangat tertutup dengan masyarakat, dengan kata lain tidak transparan terkait kepengelolaan Dana Desa.
Dengan ini kami berharap kepada pihak Tipidkor Polres Tulangbawang dan Polda Lampung untuk menindaklanjuti terkait temuan, kami sangat yakin banyak sekali penyimpangan yang terjadi di Kampung Penawar Jaya, terkait bumdes dan pengelolaan Dana Desa saat Roiban dan mantan kepala kampung Penawar Jaya menjabat dari tahun 2014 hingga akhir 2023.
Bersambung…